Minggu, 15 Mei 2011
"aku janji kalo nanti udah gede aku pengen jagain kamu kayak papa jagain mama" seuntas janji monyet, yang sekarang ngingetin aku lagi sama kamu.
Tepatnya enam tahun lalu, saat papa ngajak aku buat ketemu sama relasinya yang ternyata itu papa kamu. Waktu itu kita ketemu, hingga kemudian saling kenal dan akrab. Kesan pertama yang menyenangkan.
ANDRI FIKKO GASAMARIDA, bungsu dari 2 bersodara. Sosok yang masih ku ingat jelas diimajiku ini adalah seorang anak laki-laki yang cerdas, dan menyenangkan. Tak khayal banyak orang yang mengagumi sosok kecilnya itu begitu pula aku, yang ternyata mendapat kesempatan menjadi teman kecilnya.
Kebahagiaan di masa kecil, sesuatu hal yang pasti ingin diberikan oleh kebanyakan orangtua untuk buah hatinya, tak terkecuali Ibunda ANDRI yang akan melakukan apa saja demi memenuhi semua permintaan ANDRI kecil itu. Selagi masih ada kesempatan untuk membahagiakannya, karena umur ANDRI mungkin tidak akan lama.
Saat umur tujuh tahun ANDRI di vonis dokter menderita peradangan otak atau leukemia. Hal yang membuat Ny. Marida sangat shock dan menangis kemudian jatuh pingsan tak sadarkan diri. ANDRI kecil yang waktu itu masih tak mengerti apa-apa pun juga ikut menangis, mungkin ia merasakan juga kesedihan bundanya itu.
Awal tahun 2004, ketika acara makan itu aku senang bisa lebih kenal deket sama kamu. Aku nggak pernah kepikir yang macam-macam sama kamu waktu itu, yang aku tau kamu orangnya menyenangkan dan baik. Setelah hari itu kita sering maen bareng, walau tak sesekali sering kamu mengeluh sakit. Perasaan cemas sempat hinggap, ketika hidungmu sering mengeluarkan darah.
Semenjak kamu pindah, kita jarang banget ketemu, sepi deh rasanya. Aku yang saat itu masih sangat kecil selalu menanyakan tentang kamu dan selalu nangis sama papa minta supaya diantar ketemu kamu. Kamu inget nggak ? waktu di rumah sakit, saat aku nangisin kamu karena ngeliat kamu sakit. Kamu ngusap airmataku dan bilang kalo aku ngga boleh cengeng, karena kamu ngga sukakan liat orang nangis.
Akhirnya sabtu, 17 september 2005 kamu harus menghembuskan nafas terakhirmu. Tragis, diusia yang sangat muda kamu harus menjalani perjalanan hidup yang singkat. Semoga kamu tenang disisinya kawaan, semoga kamu dapat bahagia di alam sana.
Tapi sampai saat ini aku masih nggak percaya akan kepergianmu. Jujur aku masih sering sedih kalo inget kamu, maaf ya ?
Sebenernya aku masih pengen lebih banyak menceritakan kamu disini, tapi aku takut kalo nanti malah nangis dan ngga bisa berhenti.
“ku tau kau tak tersenyum melihatku menangis, maka sekuat tenaga kurelakan saat kepergianmu” (vierra-kepergianmu)
Langganan:
Postingan (Atom)