Jumat, 25 Mei 2012

reminisce about my little prince

dear blog, ijinkan aku menceritakan sama kamu kisahku ini... dia... AKU MENYUKAINYA !!! ya itu yang ada dipikiranku sekarang, aku frontal ya ? haha entah dari mana aku harus mulai menceritakannya, tapi sungguh dia memang sempurna buat aku. pertama aku liat dia, pesonanya begitu menggoda. Eeemh "like prince with his white horse" yeeeah !. Dia ituuuu baik, murah senyum, ganteng, pinter, aaaaah pokoknya dia itu ISTIMEWAAAAA. Awal ketemu, yaaaa aku sama dia masih dini bangeeeeet, malu deh. Suka sih enggak ya waktu itu, tapi mesti bawaannya seneng kalo liat dia. haha CINTA ? whaaaat ! aku masih kecil banget waktu itu, masa iya. ememem... Bisa aja kali ya ? mungkin karna rasa dagdigdug waktu kecil itu akhirnya keterusan sampe sekarang. Oh my oh god sekarang aku jadi kangen dia,tapi apa boleh ? bukannya dia uda punya pacar. jrengjreng... patah hati deh. Tapi bolehkan ya kalo cuma kepikiran ? engingeng... how do your opinion ?

Selasa, 28 Februari 2012

Taylor Swift - Love Story

We were both young, when I first saw you.
I close my eyes and the flashback starts-
I’m standing there, on a balcony in summer air.

I see the lights; see the party, the ball gowns.
I see you make your way through the crowd-
You say hello, little did I know…

That you were Romeo, you were throwing pebbles-
And my daddy said “stay away from Juliet”-
And I was crying on the staircase-
begging you please don’t go…
And I said…

Romeo take me somewhere, we can be alone.
I’ll be waiting; all there’s left to do is run.
You’ll be the prince and I’ll be the princess,
It’s a love story, baby, just say yes.

So I sneak out to the garden to see you.
We keep quiet, because we’re dead if they knew-
So close your eyes… escape this town for a little while.
Oh, Oh.

Cause you were Romeo – I was a scarlet letter,
And my daddy said “stay away from Juliet” -
but you were everything to me-
I was begging you, please don’t go-
And I said…

Romeo take me somewhere, we can be alone.
I’ll be waiting; all there’s left to do is run.
You’ll be the prince and I’ll be the princess.
It’s a love story, baby, just say yes-

Romeo save me, they’re trying to tell me how to feel.
This love is difficult, but it’s real.
Don’t be afraid, we’ll make it out of this mess.
It’s a love story, baby, just say yes.
Oh, Oh.

I got tired of waiting.
Wondering if you were ever coming around.
My faith in you was fading-
When I met you on the outskirts of town.
And I said…

Romeo save me, I’ve been feeling so alone.
I keep waiting, for you but you never come.
Is this in my head, I don’t know what to think-
He knelt to the ground and pulled out a ring and said…

Marry me Juliet, you’ll never have to be alone.
I love you, and that’s all I really know.
I talked to your dad — go pick out a white dress
It’s a love story, baby just say… yes.
Oh, Oh, Oh, Oh, Oh.

We were both young when I first saw you.

Minggu, 15 Mei 2011

Untuk Kawan Kecil


"aku janji kalo nanti udah gede aku pengen jagain kamu kayak papa jagain mama" seuntas janji monyet, yang sekarang ngingetin aku lagi sama kamu.
Tepatnya enam tahun lalu, saat papa ngajak aku buat ketemu sama relasinya yang ternyata itu papa kamu. Waktu itu kita ketemu, hingga kemudian saling kenal dan akrab. Kesan pertama yang menyenangkan.
ANDRI FIKKO GASAMARIDA, bungsu dari 2 bersodara. Sosok yang masih ku ingat jelas diimajiku ini adalah seorang anak laki-laki yang cerdas, dan menyenangkan. Tak khayal banyak orang yang mengagumi sosok kecilnya itu begitu pula aku, yang ternyata mendapat kesempatan menjadi teman kecilnya.
Kebahagiaan di masa kecil, sesuatu hal yang pasti ingin diberikan oleh kebanyakan orangtua untuk buah hatinya, tak terkecuali Ibunda ANDRI yang akan melakukan apa saja demi memenuhi semua permintaan ANDRI kecil itu. Selagi masih ada kesempatan untuk membahagiakannya, karena umur ANDRI mungkin tidak akan lama.
Saat umur tujuh tahun ANDRI di vonis dokter menderita peradangan otak atau leukemia. Hal yang membuat Ny. Marida sangat shock dan menangis kemudian jatuh pingsan tak sadarkan diri. ANDRI kecil yang waktu itu masih tak mengerti apa-apa pun juga ikut menangis, mungkin ia merasakan juga kesedihan bundanya itu.
Awal tahun 2004, ketika acara makan itu aku senang bisa lebih kenal deket sama kamu. Aku nggak pernah kepikir yang macam-macam sama kamu waktu itu, yang aku tau kamu orangnya menyenangkan dan baik. Setelah hari itu kita sering maen bareng, walau tak sesekali sering kamu mengeluh sakit. Perasaan cemas sempat hinggap, ketika hidungmu sering mengeluarkan darah.
Semenjak kamu pindah, kita jarang banget ketemu, sepi deh rasanya. Aku yang saat itu masih sangat kecil selalu menanyakan tentang kamu dan selalu nangis sama papa minta supaya diantar ketemu kamu. Kamu inget nggak ? waktu di rumah sakit, saat aku nangisin kamu karena ngeliat kamu sakit. Kamu ngusap airmataku dan bilang kalo aku ngga boleh cengeng, karena kamu ngga sukakan liat orang nangis.
Akhirnya sabtu, 17 september 2005 kamu harus menghembuskan nafas terakhirmu. Tragis, diusia yang sangat muda kamu harus menjalani perjalanan hidup yang singkat. Semoga kamu tenang disisinya kawaan, semoga kamu dapat bahagia di alam sana.
Tapi sampai saat ini aku masih nggak percaya akan kepergianmu. Jujur aku masih sering sedih kalo inget kamu, maaf ya ?
Sebenernya aku masih pengen lebih banyak menceritakan kamu disini, tapi aku takut kalo nanti malah nangis dan ngga bisa berhenti.
“ku tau kau tak tersenyum melihatku menangis, maka sekuat tenaga kurelakan saat kepergianmu” (vierra-kepergianmu)